LENTERA

Jumat yang istimewa,

Jumat yang raya,

Jumat yang luar biasa.

 

Hari Jumat memang selalu berbeda, dan Jumat minggu ini terasa lebih terang. Jumat ini, tanggal 21 Deember 2008, BSO Keputrian Ash – Shaff bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Jurusan Teknik Kimia memulai kajian rutin yang inyaAllah akan diadakan sebulan dua kali. Kajian bernama Al-Misykah ini semoga dapat menerangi akhwat-akhwat jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia agar dapat selalu mengikuti jalan yang lurus. Amin…

 

Minggu ini kajian Al Misykah bertempat di gedung O-108 kampus ITS, dengan moderator luar biasa bernama Mbak Utami atau biasa dipanggil Mbak Ute’ dari Jurusan Teknik Kimia angkatan 2004. Dalam pembukaan acara, sang moderator mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat berkesan, “Apakah arti hidup?”. Sebuah pertanyaan sederhana yang menghadirkan sebuah perenungan, tentang sebuah maksud mengapa seorang manusia bernafas, berjalan, makan, minum, ke sekolah, ke kampus, bekerja. Dan jawaban yang begitu indah dapat kita temukan dalam Qur’an surat Adz-Dzariyat : 56. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” .

 

Kajian Al Miykah yang pertama ini diisi oleh Ustadzah Endang Ismaya yang membawakan materi tentang thaharah (bersuci), sebuah materi mendasar yang amat penting. Dijelaskan dalam kajian ini tentang hukum thaharah, cara bersuci, tayamum, macam-macam air, macam-macam najis dan cara memberihkannya. Disertai dengan dalil dan riwayatnya, penyampaiannya pun menarik dan dijelaskan juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Di akhir acara, diberikan satu doorprice kepada peserta aktif yang ditentukan oleh peerta sendiri, dan yang memperolehnya adalah Yusufa, jurusan Teknik Mesin angkatan 2008. Alhamdulillah acara berjalan lancar, semoga membawa menfaat dan menjadi jalan untuk memperoleh ilmu agama.

KEBUN BUNGA YANG ISTIMEWA (3): tanaman yang menyukai habitat kering

Kalau ingat tentang tanaman penyuka habitat kering, saya jadi suka sedih..  Jaman saya SMA, ibu lagi hobi – hobinya sama kaktus. Kalau sore biasanya saya bantu – bantu siram tanaman. Nah karena tidak ingin membeda – bedakan dan bersikap adil, saya juga menyiram kaktus itu setiap hari_sama seperti tanaman lainnya, dan alhasil kaktus – kaktus itu meninggal dengan sukses T.T . Maafkan aku ya kaktus, bukanlah maksudku untuk membunuhmu, menenggelamkanmu ataupun menganiayamu… 😦 . Benarlah ungkapan “ilmu dahulu baru amal”. Untuk para pencinta kebun yang baru belajar dan buat para anak yang bekerja sambilan membantu ibunya berkebun, tulisan ini didedikasikan, agar tidak ada lagi kaktus – kaktus yang terdholimi.

Tanaman yang menyukai habitat kering, atau dengan kata lain tidak menyukai banyak air dalam perawatannya, antara lain: 🙂

1. Kaktus

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi.Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Karena semakin lebar permukaan daun suatu tanaman, maka semakin banyak jumlah air yang menguap setiap saat.Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Analoginya seperti ini : Kalau kita sedang kepedasan, lalu mau minum. Ternyata air minumnya masih sangat panas. Ambil saja mangkuk/ piring, lalu tuangkan air minum yang panas tersebut. Tunggu selama beberapa menit, air pun langsung menurun suhunya, karena laju pendinginan jadi lebih cepat karena area pendinginan lebih luas. Udara luar lebih banyak bersentuhan dengan air dalam piring daripada air dalam gelas karena bidang tekan lebih besar. Nah, kaktus juga menggunakan prinsip seperti itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untukLalu, muncul pertanyaan : mengapa kaktus yang kita tanam di pot kecil tidak berakar panjang? Jelas saja karena kita sudah memberikan kebutuhan air tersebut dengan menyiraminya secara teratur. Tetapi perlu diingat, bahwa air yang kita siramkan kepada kaktus ber-pH normal, tidak mengandung garam atau asam, karena hal ini dapat menyebabkan kebusukan. bertahan hidup. Itulah sebabnya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
Bentuk yang unik bisa dilihat dari beragamnya jenis kaktus. Kaktus misalnya bisa dibedakan berdasar tempat asalnya, ragam bentuk dan golongan duri. Biasanya, penggemar kaktus mencari jenis yang populer, seperti kaktus totol (Opuntia microdasys cristata), kaktus sinterklas (Opuntia vestita cristata), kaktus peniti (Mammillaria bocasana), kaktus spiral (Mammillaria tolimensis), kaktus uban (Cephalocereus senilis), kaktus pagoda (Gymnocalycium hossei) dan lainnya.
Dari jenis yang ada, para pehobi tak lantas puas begitu saja. Mereka coba melakukan penggabungan di antaranya demi mendapat bentuk dan silangan yang baru nan langka (abnormal). Cara ini lazim disebut dengan penyambungan atau grafting. Teknik grafting ini ada lima cara. Pertama, flat grafting (sambung rata). Lalu cleft grafting (sambung celah), side grafting (sambung samping), stab grafting (sambung tusuk) dan terakhir, seedling grafting (sambung tunas).Gampangnya perawatan juga menjadi faktor pendukung kepopuleran kaktus. Menurut Ir. Joesi Endah, seorang pehobi kaktus yang juga konsultan pertanian, untuk merawat kaktus nggak ada yang harus dipusingkan. Taruh saja pot berisi kaktus pada sudut ruangan yang sesuai dengan syarat hidupnya, misalnya cahaya matahari, suhu, kelembapan udara dan sirkulasi udara yang cukup baik.
Untuk penyiraman tak perlu terlalu sering. Sebab, kaktus dikenal dengan tanaman sukulen, mampu menyimpan air pada batangnya. Cukup disiram saat pot terlihat kering. Demikian saran Tri maupun Joesi. Jika cuaca kering, penyiraman bisa dilakukan dua atau tiga kali seminggu. Bila kondisi basah atau dingin, siramlah dengan frekuensi dua kali dalam sebulan. Mereka juga mengingatkan, media yang masih terlalu basah sebaiknya jangan disiram. Kaktus bisa menjadi busuk akibat kelebihan air.
Banyaknya penggemar kaktus di Indonesia tak urung membuka peluang usaha di antara pehobi tanaman. Terbukti antara 1985 – 1988, bisnis kaktus mengalami booming. Namun sayang seperti kata Joesi, bisnis itu hanya berusia seumur jagung karena oversupply di pasaran. ”Persediaan terlalu banyak, harga jadi turun. Akhirnya orang jadi jenuh main di kaktus. Ya bubarlah bisnis kaktus ini.”
Kini, dengan beragam cara mereka yang masih bertahan berupaya menjaga agar bisnis kaktus tak kembali terpuruk. Caranya, membuat kaktus menjadi elemen dari hiasan interior dan ekterior, macam terarium atau paludarium. Tumbuhan Berduri
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.
Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai pada masa kini.
Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.
Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m dpl.
Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.
Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal dalam daftar bawaan.
Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan bibit kaktus.
 
 

 

 

2. Palem

Tanaman satu ini memang indah. Selain ditanam di pinggir jalan, layak pula ditanam di dalam pot dan dijadikan penghias ruangan. Siapa tak kenal tanaman palem? Hampir semua orang, tua-muda, mengenal tanaman satu ini. Mudah ditanam, gampang perawatannya.

Tanaman satu ini memang tidak menuntut syarat tumbuh yang aneh-aneh. Lebih suka ditanam di tanah yang mengandung pasir, tapi tidak suka tergenang air. Bisa ditanam di daratan rendah maupun daratan tinggi. Selama masa pembibitan, alergi terhadap sinar matahari. Namun sebaliknya, di masa pertumbuhan justru butuh sinar matahari penuh.
Meski begitu, tak berarti palem tak bisa ditanam di dalam ruangan. tetap bisa, asal setiap 3 hari sekali dikeluarkan agar mendapat sinar matahari. Ada beberapa jenis palem yang dapat dipakai sebagai tanaman indoor, seperti palem Kuning, palem Ekor Ikan, palem Kol, palem Kipas, dan palem Wregu. Sementara jenis palem untuk tanaman outdoor antara lain palem Botol, pelem Merah, palem Raja, dan palem Putri.
PEMBIBITAN BIJI

Pembibitan dengan biji dilakukan dalam tiga tahap, yakni perkecambahan, penumbuhan, dan pembesaran.
– Perkecambahan
Sediakan buah palem yang tua dengan kulit berwarna cokelat kehitaman atau merah. Rendam dalam air, lalu kulit dan dagingnya dikupas dengan cara digosok. Tiriskan biji dan jemur hingga kering. Lalu, rendam dalam air selama 12
– 21 jam. Masukkan biji basah ke dalam polibag (kantung palstik), semprot air, ikat, dan letakkan di tempat teduh. Setelah 3 – 4 minggu, biji berkecambah tersebut disimpan dalam wadah berisi media mos (gambut) lembap selama 2 – 3 hari hingga calon akar muncul.
– Penumbuhan
Sediakan media tanam berupa campuran sekam padi, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), lalu masukkan ke dalam polibag. Tanam biji yang telah memiliki calon akar itu sepertiga bagian ke dalam polibag. Beri kerudung plastik bening untuk menutupi polibag, simpan di tempat teduh, dan setiap 2 – 3 hari sekali semprot dengan air. Setelah 1,5 – 3 bulan, biasanya muncul daun perdana. Tunggu sementara waktu hingga berdaun 3 – 4 helai, baru pindahkan.

– Pembesaran
Wadah pembesaran bibit dapat berupa pot atau polibag. Masukkan campuran sekam padi, tanah, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1). Pindahkan bibit dengan cara dicabut, lalu tanam di wadah yang telah disediakan. Setiap 1,5 bulan, beri pupuk sebanyak setengah sendok teh NPK. Rajinlah menyiram. Setelah 6 – 8 bulan, tanam bibit sesuai kebutuhan.

Di samping perbanyakan dengan biji, tanaman palem juga dapat diperbanyak dengan cara memisahkan anakannya. Misalnya memisahkan anakan dari palem merah. Yang jelas, pemisahan anakan tidak dapat dilakukan langsung atau mendadak, tapi harus bertahap.

Pilih anakan palem yang sehat, lalu iris seperempat bagian rimpang anakan. Biarkan sekitar 10 – 14 hari, setelah itu lanjutkan irisan terdahulu hingga mencapai setengah bagian, dan biarkan 10 – 14 hari. Iris lagi hingga tigaperempat bagian, dan tunggu sampai 14 hari. Baru setelah itu, pisahkan anakan sesuai kebutuhan.


RAGAM PALEM
 

– Palem Kuning
Memiliki nama latin Chrysalidocarpus lutescens, Hyophorbe commersoniana, Hyophorbe indica, Areca palm, atau areca lutescens. Tumbuhnya merumpun, setinggi 50-150 cm, batangnya bulat, beruas-ruas tertutup pelepah dan tangkai daun berwarna kuning keemasan (sedikit tercampur hijau). Daunnya majemuk melengkung dan tersusun dari helai-helai anak daun, serta terletak berpasang-pasangan pada ibu tangkai daun.- Palem Ekor Ikan
Disebut palem ekor ikan (caryota plumos), karena bentuk daunnya mirip ekor ikan. Tepi daun beringgit seperti ekor ikan, kulit daun mengkilat dengan tulang-tulang daun yang menyirip. Warna daun hijau cerah, panjang 20 cm dan lebar 15 cm. Tinggi tanaman bisa mencapai 3 meter lebih.
– Palem Kol
Sesuai namanya, palem ini punya daun berbentuk kipas dengan lipatan-lipatan bergelombang seperti daun kol (kobis). Bila ditanam di halaman rumah, tingginya bisa mencapai 3 meter. Panjang daun 40-50 cm, dan lebar 60-70 cm. Warna daun di bagian bawah hijau muda, sedang di bagian atas hijau.
– Palem Kipas
Namanya (Livistona chinensis) tak lepas dari bentuk daunnya. Yang setengah lingkaran mirip kipas terbuka. Garis tengah daun sekitar 30-50 cm. Palem ini merupakan salah satu palem yang paling tahan lama berada di ruangan. Bisa mencapai ketinggian 10 meter. Tampil cantik saat tanaman masih berada pada ketinggian kurang dari 2 meter.
– Palem Wregu
Bentuk daun palem wregu (Rhapis excelsa, R.aspera, R.humilis) hampir mirip dengan palem kipas, tapi warna daunnya hijau tua mengkilap. Bentuk batang bulat kecil, beruas-ruas seperti bambu. Batang yang masih muda tertutup serabut cokelat seperti rambut.

– Palem Raja
Palem raja yang banyak ditanam berasal dari Kuba, yakni Roystone regia, R.buringuena, dan R.elata. Palem ini juga dikenal dengan nama Royal palm. Bentuk batangnya kokoh, dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Biasanya ditanam sebagai penghias pinggir jalan.

– Palem Putri
Seperti palem Raja, palem Putri sering ditanam di pinggir jalan. Bentuknya mirip palem Raja, namun warna daunnya lebih hijau dan lebih lebar. Palem ini didatangkan dari Madagaskar.

– Palem merah
Keistimewahannya terletak pada pelepah dan tulang yang berwarna merah. Untuk mempertahankan warna merah tersebut, sebaiknya ditanam di tempat terbuka di seputar halaman. Palem merah memang asli Indonesia, antara lain bisa diperoleh di Kalimantan, di hutan rawa dataran rendah sampai 500 meter di atas permukaan laut.

– Palem botol
Penampilannya cukup memikat, batang bawah menggelembung, sedang batang atas menyempit, sehingga mirip botol. Pertumbuhannya lambat dan tajuknya sempit. Di antara sekian banyak jenis palem, palem botol selalu diburu konsumen, bahkan sering dijadikan simbol status sosial-ekonomi.

Selain ditanam di pinggir jalan atau di halaman, palem juga bisa ditanam di dalam pot. Bagaimana caranya?

– Di dalam pot
Beberapa jenis palem, seperti palem merah, palem botol, palem wregu, palem kol, ditanam dalam pot. Bagaimana caranya? Sediakan pot dari tanah liat atau drum bekas. Bagian bawah pot diberi pecahan bata merah, dan diatasnya diberi campuran sekam padi, sabut kelapa, dan pasir (1 : 2 : 1). Bibit palem ditanam ke dalam pot. Lakukan penyiraman. Jangan lupa beri pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh setiap 1 – 2 bulan sekali.

– Langsung di tanah
Bagaimana dengan palem yang langsung ditanam di pinggir jalan, seperti palem raja atau palem putri? Caranya, buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan biarkan selama sekitar minggu. Setelah itu, masukkan bibit ke lubang, dan timbun sampai pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang.

Jika tinggi palem mencapai 3 meter lebih, pupuk dengan 3 kg NPK per tanaman. Jika tinggi kurang dari 3 meter, beri 1 kg NPK per tanaman. Pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Caranya, pupuk dibenam ke dalam tanah berjarak 10 – 15 cm dari batang pokok.

MERAWAT PALEM

Agar penampilan palem semakin menggoda, lakukan perawatan berikut ini:

Penyiraman
Lakukan sesuai kebutuhan. Hindari jangan sampai menimbulkan genangan air.

Pemupukan
Lakukan sebulan sekali selama musim penghujan. Di musim kemarau, pertumbuhan palem tidak aktif karena mengalami masa istirahat. Karena itu, tak perlu melakukan pemupukan. Berikan 0,5 – 1 kg NPK per tanaman jika tinggi tanaman kurang dari 2 meter; atau 1 – 2 kg NPK per tanaman jika tinggi mencapai 3 meter lebih.

Pengepotan kembali
Jika akar palem dalam pot sudah membentuk bola dan memenuhi seluruh volume pot, lakukan pengepotan kembali. Yang baik adalah di musim penghujan.

Hama
Yang sering adalah hama belalang (Valanga nigricans). Gejalanya, tampak gigitan tidak teratur di tepi daun, bahkan gigitan belalang bisa berkelanjutan hingga yang tersisa hanya tulang daun. Untuk mengatasinya, buang belalang yang ada di tanaman, bisa juga disemprot dengan 2 cc/liter Basudin 90 SC.

Penyakit
Yang sering adalah penyakit bercak daun. Penyebabnya cendawan Fusarium sp. atau gloesporium sp. Gejalanya, pada daun terdapat bercak kuning atau hijau. Lama-kelamaan, bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu, dan cokelat. Untuk mengatasinya, potong daun yang terserang. Tapi kalau serangan telanjur hebat, semprot dengan Difolatan 4F atau Dithane M45.
 

 

 

 

 

.

 

 

Sumber:

1. http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2002/113/hob1.html

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Kaktus

3. http://myscienceblogs.com/kids/2007/11/02/cara-kaktus-bertahan-hidup/

4. http://www.gardeninggiftguide.com/wp-content/uploads/2007/08/cactus-garden.jpg

5. http://www.kebonkembang.com/content/view/20/33/

6. http://www.geocities.com/designastudio7/oriental/palemkuning.jpg

 

 

 

 

 

 

KEBUN BUNGA YANG ISTIMEWA (2) – tanaman yang menyukai kelembaban

(lanjutan) 😀

12.  Anthurium

Perawatan Anthurium
Anthurium relatif mudah dibudidayakan. Punya nilai jual tinggi, dan potensi besar untuk diperdagangkan. Anthurium bisa dikembangkan sepanjang tahun. Dapat dibudidayakan dalam ruangan dengan suhu dan kondisi tertentu.
Untuk tumbuh dangan baik, anthurium membutuhkan suhu sekitar 25-32 derajat celcius pada siang hari, dan 21-24 derajat celcius pada malam hari.
Bila suhu diatas 32 derajat celcius, dapat mengakibatkan daun dan dahannya terbakar, pucat, dan jika kurang beruntung tumbuhan akan mati.
Udara malam yang dingin ( 4-10 derajat celcius), akan menyebabkan lambat berkembang dan munculnya bercak kuning pada daun. Tumbuhan ini tidak cocok pada suhu yang sangat dingin/ beku.

Pot
Anthurium membutuhkan media tanam dan penyiraman yang cukup. Media tanam harus berisi pupuk dan akar pakis. Tanaman muda tidak begitu membutuhkan banyak air, tapi harus cukup lembab. Ukuran pot pun harus sesuai, agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat.

Air
Sebelum akar anthurium mengalami kekeringan di sekitar akar, tumbuhan harus disiram lagi. Karena apabila akar terlalu kering akan menyebabkan daun berubah kuning dan pucat.

Cahaya/ Penyinaran
Anthurium indoor harus mendapatkan cukup cahaya matahari. Akan tetapi jangan kena sinar secara langsung.Kekurangan sinar matahari akan mentebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Tumbuhan ini membutuhkan habitat yang lembab. Bila sinar matahari menimpa langsung, agar tidak terbakar bisa anda gunakan paranet 60%.

Pemupukan
Pemupukan menjadi kata kunci untuk harapan anthurium tumbuh pesat dalam wkatu singkat. Anda bisa menggunakan dekastar padat jumlah sesuai besar tumbuhan/ banyak akar. Bisa anda berikan dengan dosis sekali dalam 5 bulan. Dan yang perlu diingat adalah, pemupukan harus diimbangi penyinaran yang cukup.

Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Yang bisa ditemukan diantaranya kupu, belalang, dan ulat. Hama tersebut biasa makan daun muda yang mulai tumbuh. Kadang hanya berlubang, namun kadang daun dimakan hingga habis.
Metode terbaik yang dilakukan untk menghilangkan hambatan-hambatan tersebut adalah mengawasi tanaman dengan baik. Buang ulat, kupu, atau belalang yang menempel sebelum memakan daun. Sabun serangga mungkin bisa digunakan untuk menghalau serangga kecil, namun untuk belalang dan ulat, butuh insektisida YANG LEBIH KUAT.
Langkah yang bisa ditempuh untuk mencegahnya adalah secara periodik menyemprotkan air pada daun.

13. Centrosema pubescens Benth (Centro, butterfly pea,Sentro)

Terna tahunan berkayu ketika usianya lebih dari 18 bulan. Daun terdiri dari 3 anak daun; tiap anak daun berbentuk jorong, bulat telur-memanjang atau bulat telur-lanset, dasar daun membulat, ujung daun meruncing tajam, daun berwarna hijau tua, berbulu. Bunga dapat melakukan fertilisasi sendiri walau belum mekar, besar, berupa tandan yang letaknya di ketiak, tiap tandan terdiri atas 3 – 5 bunga, daun kelopak berbentuk lonceng. Buah kering polong, pipih, ujung buah meruncing, mengandung hingga 20 biji. Biji berbentuk kecil memanjang, berwarna coklat kehitaman.Sentro berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas penyebarannya di kawasan tropis lembab. Sentro diintroduksi ke kawasan Asia Tenggara dari kawasan tropis Amerika di abad ke 19 atau lebih awal. Saat ini Sentro telah dapt tumbuh alami di dataran-dataran rendah di Jawa. Sentro dibudidayakan di daerah tropis-lembab dengan ketinggian hingga 600(—900) m. Tumbuhan ini memerlukan curah hujan tahunan sebesar 1500 mm atau lebih, namun juga toleran terhadap curah hujan yang lebih rendah. Sentro dapat tumbuh pada ladang-ladang rumput di Afrika hanya mengalami curah hujan sebesar 800 mm. Jenis ini tetap dapat tumbuh ketika tempat tumbuhnya tergenang air dan akan bertahan di musim kering yang berlangsung sekitar 3 – 4 bulan, namun tidak untuk masa kekeringan yang lebih panjang. Sentro tidak dapat tumbuh pada daerah bersuhu rendah. Pertumbuhannya akan menurun ketika suhu turun di bawah 20°C dan pertumbuhannya akan menjadi buruk bila suhu turun di bawah 15°C. Sentro merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang toleran terhadap naungan dan dapat tetap tumbuh di bawah naungan sebesar 80%. Tumbuhan ini akan tumbuh pada beragam tipe tanah, yaitu dari tanah pasir berhumus hingga tanah liat. Pertumbuhan optimum dapat tercapai bila ditanam pada tanah dengan keasaman relatif, kecukupan aluminium dapat larut yang kurang dari 0.2 meq per 100 g tanah. Kisaran pH yang dapat ditoleransi adalah 4.5—8.0, namun kisaran pH optimum yang dapat mendukung pertumbuhan nodul adalah 5.5—6.0. Meskipun sentro cukup toleran pada kadar Mn di tanah yang tinggi, namun ada keterkaitan antara keracunan Mn dengan tingkat pH rendah pada tanah-tanah asam, maka hal ini dapat diperbaiki dengan memperhatikan batasan kadar Mn dan pH tanah. Sentro dapat tumbuh dengan baik bersama-sama spesies tumbuhan lain di padang-padang rumput atau sebagai penutup tanah pada areal tanaman-tanaman pertanian. Pada daerah tropis lembab, tanaman polong-polongan yang dipilih untuk ditanam baik di tanah-tanah subur maupun kurang subur telah memanfaatkan jasa sentro. Tanah yang kekurangan mineral dapat dipulihkan dengan menginokulasikan benih-benih dengan Bradyrhizobium, dan sentro akan menunjukkan pertumbuhan dan produksi yang baik untuk tumbuh di semua tipe tanahSentro diperbanyak menggunakan biji. Pengerikan biji diperlukan dikarenakan memiliki kulit biji yang keras. Sentro dapat tumbuh baik pada tanah berumput. Kerapatan biji kira-kira 5 kg/ha. Sejak tahun 1950, Sentro telah ditanam sebagai tumbuhan yang cepat menutupi tanah dan untuk pakan ternak di kawasan Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, daerah tropis Australia dan pada daerah tropis lembab. Tumbuhan pioner ini telah berhasil melindungi tanah bekas laharan dari pengaruh hujan dan aliran permukaan, serta banyak memproduksi biomassa dan sumber pupuk organik untuk memperkuat agregat tanah dan menyimpan ketersediaan air. Sentro merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk mereklamasi lahan kritis bekas letusan gunung berapi di Gunung Merapi Jawa Tengah.

 

14. Clitoria ternatea Linn (Butterfly pea, ordofan pea, blue pea, Asian pigeon-wings ,Bunga biru, bunga telang).

Terna memanjat, melata atau tak beraturan dengan rimpang berkayu. Batang lampai dengan panjang 0.5-3 m, berbulu atau gundul, kadang-kadang pangkalnya agak tegak. Daun menyirip dengan 5-7 helai, berbentuk menjorong, lonjong, lonjong-melanset atau hampir membundar, permukaan daun bagian atasnya gundul, sedangkan permukaan bawahnya berbulu. Bunga di ketiak, tunggal atau berpasangan, berwarna putih atau putih kehijauan seringkali dengan pinggiran biru atau seluruhnya biru seringkali daerah dasar tengah berwarna kuning atau kehijauan, berbulu tebal, tepinya kadang-kadang bersilia. Polong berbentuk memita-lonjong, gundul atau dengan campuran rambut panjang melekap dan rambut yang sangat pendek. Biji berjumlah 8-10, menjorong, lonjong atau lonjong-mengginjal, berwarna hijau zaitun, coklat muda atau coklat kemerahan tua dengan loreng gelap atau hampir gelap. Asal yang sebenarnya tidak diketahui, namun tumbuh meliar di dataran rendah tropika lembab di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kembang telang adalah tumbuhan tropika dataran rendah lembab dan agak lembab, tetapi toleran terhadap musim kering di daerah tropika (dengan curah hujan 500-900 mm). Kacang ini tumbuh di padang rumput, daerah berhutan terbuka, semak, vegetasi sungai, dan tempat-tempat terganggu. Pertumbuhan kembang telang terbaik dibawah sinar matahari penuh. Kebutuhan curah hujan tahunan untuk dapat bertahan mungkin serendah-rendahnya 400 mm, tetapi memerlukan sekitar 1500 mm (atau dengan tambahan irigasi) untuk mendapatkan produksi terbaik. Rentang ketinggian antara 0-1600(-1800) m dan cakupan suhu rata-rata tahunan 19-28 ° C. Kembang telang mempunyai kemampuan adaptasi terhadap lahan asam hingga basa (pH 5.5-8.9), tetapi menyukai lahan subur dan akan tumbuh dengan kurang baik pada lahan berpasir gersang jika tidak diberi pupuk. Jenis Ini merupakan salah satu kacang polong herba yang dengan baik dapat menyesuaikan diri pada tanah liat tinggi di daerah lembab, sedang, hingga semi-kering tropis dan tumbuh pada padang rumput dengan paduan irigasi, tetapi tidak dapat bertahan dengan penggenangan atau kekeringan tinggi. Perbanyakan kembang telang dengan biji dan tumbuhan ini dapat menyebarkan bijinya sendiri dan tersebar di bawah kondisi-kondisi baik yang dilepaskan dengan penuh kekuatan dari polong kering. Biji juga disebarkan oleh kotoran lembu. Secara normal ditaburkan pada awal sampai pertengahan musim basah dengan kerapatan ( 1-) 3 – 5 kg/ha di atas guludan yang telah disiapkan dengan penempatan biji pada kedalaman 1.5-4 cm. Jumlah biji yang tinggi (5-8 kg/ha) mungkin diperlukan ketika ditaburkan di padang rumput yang kondisinya belum sempurna. Jumlah yang tepat sekitar 10 kg/ha untuk biji yang ditabur pada lahan setelah pembakaran atau padang penggembalaan, tetapi keberhasilan sangat tergantung pada kondisi musim setelah penanaman. Biji yang dipanen dengan tangan sering berbiji keras dan diperlukan perlakukan sebelum penaburan. Perlakuan secara mekanis, air panas, cuka atau belerang dapat digunakan untuk memecahkan dormansi. Biji yang dipanen dengan mesin atau biji yang diirik biasanya dapat langsung ditaburkan pada musim basah berikutnya tanpa diperlukan perlakuan lebih lanjut. Inokulasi kembang telang dengan rhizobium tidaklah diperlukan, tetapi bila diperlukan, dapat digunakan dari inoculum kacang tunggak.Kembang telang telah mempunyai suatu reputasi sebagai tanaman untuk makanan hewan yang potensial, rumput kering atau penutup tanaman. Hal tersebut telah secara ekstensif diuji, terutama di daerah tropika agak lembab hingga ke tropika yang agak kering. Kacang ini belum pernah digunakan di area luas, walaupun digunakan oleh para petani penggarap. Tanaman ini digunakan sebagai penutup perkebunan kelapa dan pada perkebunan karet di Malaysia. Tanaman ini secara luas ditanam sebagai tanaman hias pada pagar dan tralis karena warna bunganya yang biru atau bunga putih sangat mengesankan, dan ditanam juga untuk pewarna dan pengobatan. Kembang telang telah dipertimbangkan suatu makanan hewan yang menjanjikan dan telah dievaluasi di seluruh Australia, Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan serta Asia Tenggara. Kacang ini mungkin mempunyai aplikasi lebih luas untuk sistem petani penggarap di Asia Tenggara. Ketahanannya terhadap kekeringan dan kemampuannya beradaptasi pada lahan tanah liat berat, dan palatabilitas dan kualitasnya sebagai makanan hewan, disarankan kacang ini dapat digunakan untuk meningkatkan perluasan padang rumput alami di daerah tropika subhumid hingga semi-arid, hal ini akan memberi pengaturan penggembalaan. Clitoria ternatea mengandung finotin, isolasi protein tanaman ini dengan kekayaan biosidal mampu melawan hama serangga, cendawan dan bakteri.

 

15. Orchidaceae

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.

Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.

Ciri-ciri botani
Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau “berdaging”: tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.

Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (“anggrek tanah”) batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat “memanjang” (monopodial) atau “melebar” (simpodial), tergantung genusnya.

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam “lidah” yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut “pollinia”) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.

Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

Kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek spesies yang diuji menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.

Tampak bahwa G. scriptum mempunyai panjang daun, lebar daun dan panjang tangkai bunga nyata paling tinggi diantara keenambelas anggrek spesies yang diuji. Namun demikian, nilai diameter bunga (6,24 cm) spesies ini nyata lebih kecil dari D. stratiotes. Bunga D. stratiotes memiliki diameter yang nyata paling besar diantara spesies yang diuji, yaitu 9,27 cm. Demikian juga jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh G. scriptum nyata lebih sedikit daripada D. scundum, masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar daun yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan banyak jumlahnya.

Tinggi tanaman D. anosmum memiliki nilai tertinggi, yaitu 118,40 cm, yang nyata berbeda dengan tinggi tanaman ke lima belas anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa pseudobulb atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan pseudobulb dari anggrek ini ke arah atas. Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah panjangnya pseudobulb.Tanaman anggrek yang terpendek adalah B. lobii (5,00 cm). Berbeda dengan D. anosmum, B. lobii memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis ini tidak nyata berbeda dengan D. brachteosum (17,77 cm), D. capra (12,15 cm), D. johannis (34,48 cm), D. macrophyllum (31,12 cm), D. phalaenopsis (20,02 cm), P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan G. scriptum.

G. scriptum memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun G. scriptum sama dengan lebar daun P. violaceae, P. amboinensis dan D. macrophyllum. Lebar daun terkecil dimiliki D. capra (1,09 cm) yang sama dengan D. brachteosum (1,56 cm), D. johannis (1,76 cm), D. phalaenopsis (2,36 cm) dan A. miniatum (1,52 cm).

Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh V. tricolor, sebesar 10,48; yang tidak berbeda nyata dengan D. capra (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terkecil dimiliki oleh D. stratiotes (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan D. macrophyllum, D. scundum, D. undulatum, D. veratrifolium, P. amboinensis dan P. violaceae (masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).

Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh D. scundum (50 buah) dan paling sedikit dimiliki oleh B. lobii (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan D. anosmum, D. brachteosum, D. capra, D. johannis, D. phalaenopsis, D. stratiotes, P. amboinensis, P. violaceae dan A. miniatum. Karakteristik bunga B. lobii terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek B. lobii memiliki sebutan anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang. G. scriptum memiliki tangkai bunga yang paling panjang diantara keenam belas anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang tangkai bunga terpendek dimiliki oleh anggrek D. anosmum (1,36 cm) yang sama dengan panjang tangkai bunga anggrek D. brachteosum, D. scundum, P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan B. lobii.

Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh D. stratiotes. D. stratiotes ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke atas. Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya diameter bunga D. anosmum. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek D. scundum (0,74 cm). Ukuran diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh bunga ini tidak dapat membuka atau mekar dengan maksimal. Ukuran bunga yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai bunga terdiri atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat D. scundum diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama besarnya dengan anggrek A. miniatum (1,13 cm).

Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek B. lobii (6 cm) yang nyata berbeda dengan kelima belas anggrek spesies lainnya. Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau kelopak bunga bagian atas tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek dimiliki oleh anggrek jenis A. miniatum (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek D. scundum (0,92 cm). Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat jenis yang mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu P. amboinensis, P. violaceae, Vanda tricolor dan A. miniatum. Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya tergolong simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga mulai dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan warna kehijauan daun, hanya Vanda tricolor yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek lainnya.

Masing-masing jenis memperlihatkan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan habitat asal diambilnya tanaman anggrek yang bersangkutan. Habitat asal tanaman anggrek memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anggrek melalui pengaruh sinar matahari, cuaca atau keadaan iklim, suhu udara, kelembaban udara serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman anggrek untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas bunga yang dihasilkannya. Meskipun terdapat keragaman karakter dari masing-masing jenis anggrek yang diuji, terdapat pula kesamaan karakter.

Pemanfaatan
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

Bunga anggrekAnggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada jaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.

Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.

Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus “dikawinkan” oleh manusia, karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.

Jenis-jenis anggrek hias
Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang agak “menyimpang” dari aturan penamaan botani biasa.

Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:
Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
Grammatophylum, anggotanya termasuk anggrek Papua raksasa
Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek “golden shower”
Phalaenopsis, kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu jenisnya
Spathyphyllum, anggrek tanah
Vanda, biasanya sebagai bunga potong

 

 

16. Suplir (Adiantum pedatum)

Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan lingkungan yang lembab dan udara bersih.
Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram sebaiknya air hujan.
Selama musim kemarau, pot perlu dikelilingi dengan mos yang basah – tidak harus dengan air hujan – agar kelembabannya terjaga. Pada awal musim hujan, merupakan musim tumbuh, sebaiknya suplir dipupuk teratur sesudah dipindah ke pot yang lebih sesuai besarnya.
Suplir terhitung tanaman hias kuno. Dalam artian, masa jaya suplir, sekitar tahun 1980-an, sudah lama berlalu. Namun, hingga saat ini masih banyak orang yang tertarik merawat tanaman yang nama Inggrisnya adalah Maidenhair ini. Mungkin suplir tetap disukai karena hijau daun-daunnya bisa “membuat adem” mata dan suasana.

Namun, merawat suplir tidak mudah. Tanaman ini termasuk jenis tanaman hias yang rewel. Segala kerepotan ini akan terbayar lunas ketika suplir mengembang sempurna dengan keelokan hijau daunnya.
Salah satu penyebab utama kegagalan dalam bertanam suplir adalah pilihan media yang digunakan. Jika tidak tepat pertumbuhan suplir akan terhambat, bahkan tak mustahil mati. Ini disebabkan karena akar suplir berupa akar serabut yang lembut. Akar lembut ini sangat peka terhadap kondisi terlalu asam, terlalu kering, atau terlalu lembab. 
 
Media yang baik
Seperti apa media tanam yang baik untuk suplir? Ciri-ciri media yang baik adalah teksturnya poros/remah dan warnanya kehitaman menyerupai kompos. Jika diukur dengan kertas lakmus, dalam kondisi lembab, derajat keasamannya (pH) mencapai 6-7. Jika digenggam, media yang baik akan terasa empuk seperti busa dan jika dilepas akan mengembang kembali seperti sebelum digenggam.
Bahan baku sangat memengaruhi kualitas media tanam suplir. Media yang baik biasanya terbuat dari cincangan batang pakis/kadaka, humus dari tanaman kaliandra, atau humus dari daun bambu. 
Untuk menambah kesuburan, pada media bisa ditambahkan pupuk. Berdasarkan pengalaman beberapa penghobi, pupuk yang baik adalah pupuk kandang dari kotoran kelinci atau domba. Jika menambahkan pupuk kandang pastikan bahwa pupuk yang digunakan sudah benar-benar “matang”. Matang di sini maksudnya adalah pupuk kandang tadi sudah disimpan selama lebih dari 1 bulan (idealnya disimpan selama 3-6 bulan) sehingga proses fermentasinya sudah benar-benar sempurna. Bisa juga ditambahkan tanah pegunungan (biasanya dijual di pedagang tanaman hias dengan nama “tanah lembang”), sekam padi (sebagai pengganti pasir, untuk memperoleh tekstur poros/remah), dan kapur dolomit (untuk menaikkan pH, jika perlu).
 
Media yang buruk
Media yang buruk biasanya diakibatkan oleh kesalahan “meracik” campuran. Berikut adalah contoh media tanam yang buruk berikut cara mengatasinya.

1. Media tanam terlalu padat

Warna media tidak kehitaman. Biasanya terjadi karena komposisi tanah liatnya terlalu banyak. Cirinya, jika diremas tidak empuk dan bila dilepaskan tidak kembali mengembang. Media seperti ini bisa mengakibatkan kebusukan pada akar karena mengikat air terlalu banyak sehingga kondisi media terlalu lembab bagi akar suplir.
Untuk memperbaikinya tambahkan pasir/sekam padi, humus, kompos, dan pupuk kandang. Sebelum dicampurkan, bahan-bahan tadi diayak terlebih dahulu. Perbandingan campurannya adalah 6 bagian humus/kompos, 2 bagian pupuk kandang, dan 1 bagian padir/sekam padi. Selanjutnya, aduk campuran ini dengan media yang akan diperbaiki, dengan perbandingan 1 bagian campuran dan 1 bagian media.
 

2. Media tanam terlalu poros/remah

Media seperti ini berpotensi menyebabkan tanaman suplir mengalami kekeringan. Sebab, dengan butiran yang tidak saling mengikat dan mudah buyar, air tidak dapat tersimpan dengan baik.
Memperbaikinya adalah dengan cara meningkatkan kepadatannya, tetapi tidak boleh terlalu padat. Campur tanah lembang dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya campurkan ke dalam media dengan perbandingan 1 bagian media dan 1 bagian campuran.
 

3. Media tanam belum “matang”

Media tanam semacam ini diakibatkan oleh bahan yang belum selesai mengalami fermentasi. Cara mengetesnya adalah dengan memegang dan membauinya. Jika terasa panas dan baunya tidak sedap, itu tandanya media belum cukup matang.
Mengatasinya mudah saja, matangkan dulu media tersebut. Caranya, masukkan media ke dalam karung dan simpanlah di tempat yang teduh selama lebih kurang satu bulan. Jangan lupa untuk melubangi karung sebagai sarana masuknya udara agar proses fermentasi dapat berlangsung sempurna.
 

4. Media tanam terlalu asam

Jika media terlalu asam (pengukuran dengan kertas lakmus menghasilkan angka pH di bawah 6.0) pertumbuhan suplir bisa terhambat bahkan sampai mati karena keracunan unsur Fe, Mg, dan Al. 
Untuk mengurangi keasaman media, tambahkanlah kapur dolomit. Namun penambahan ini tidak boleh sekaligus melainkan sedikit-sedikit agar tanaman tidak kaget dengan perubahan pH yang mendadak. Idealnya, kenaikan adalah sebesar 0,5-1,0 per minggu. Tindakan penaikan pH ini bisa diulang setiap minggu sampai diperoleh tingkat keasaman yang ideal/netral (mendekati pH 6,2). Untuk menaikkan pH sebanyak 0,5-1,0 perlu 2 sendok makan kapur dolomit setiap 3 kg media.
Dengan mengetahui mana media yang baik dan mana yang jelek, niscaya kegagalan dalam bertanam suplir dapat dihindari.
 
Sesuaikan dengan Daerah
Media tanam suplir, juga perlu disesuaikan dengan kondisi lokasi penanaman. Untuk daerah yang tinggi tingkat penguapannya, disarankan untuk menambahkan tanah liat agak banyak pada komposisi media tanam (namun jangan sampai terlalu padat!). Ini karena, tanah liat lebih kuat mengikat air dan bisa mengurangi penguapan air berlebihan pada media tanam suplir. Dengan demikian, media tanam tidak cepat kering dan akar suplir terhindar dari kekeringan.
Sedangkan di daerah yang rendah penguapannya, sebaiknya hindari menggunakan media yang mengandung tanah liat. Sebab, penggunaan tanah liat bisa menyebabkan media kelewat basah dan ujung-ujungnya akar suplir bisa membusuk. Sebaliknya gunakan media yang poros/remah.
 
Waktu mengganti media
Mengganti media tanaman suplir dengan yang baru, dilakukan ketika perakaran suplir sudah memenuhi seluruh pot. Tandanya, akar suplir sudah terlihat penuh sesak di dalam pot dan medianya sudah menggumpal dan menempel pada bola akar.
Namun, penggantian media ini juga berpotensi menyebabkan kematian pada suplir. Kunci suksesnya penggantian media ini adalah, menjaga agar akar-akar lembut tanaman suplir tidak rusak ketika dipindahkan dari potnya.
Sebelum dibongkar, sebaiknya tanaman disiram lebih dahulu sampai cukup lembab agar mudah dikeluarkan dari pot. Cara mengeluarkannya, balikkan pot sampai dasar pot ada di atas. Pegang bagian pangkal tanaman suplir agar tidak buyar berserakan. Selanjutnya, lepaskan potnya perlahan-lahan.
Jangan lupa pula untuk segera menyiram suplir yang baru diganti medianya. Jika cuaca sangat panas, siram suplir dua kali sehari.
Tanaman suplir yang baru dibeli jangan langsung diganti medianya. Sebaiknya rawatlah dulu tanaman 1-2 bulan untuk memberikan kesempatan beradaptasi dengan lingkungan barunya, baru diganti medianya atau dipindahkan ke pot yang baru. Jika dirasa pertumbuhannya kurang baik tambahkan saja pupuk kandang.
Penyinaran dan penyiraman
Suplir tak suka matahari langsung, jadi sebaiknya jangan diletakkan di dekat tembok yang berwarna putih karena tembok tersebut memantulkan panas. 
Ada trik khusus untuk menyiram suplir. Jangan mengguyur atau menyiarm suplir hingga daunnya basah kuyup karena suplir lebih senang daunnya kering. Cara menyiram yang efektif adalah dengan merendam pot suplir dalam wadah berisi air yang tingginya seperempat dari ketinggian pot, selama 20 menit. Air yang masuk lewat dasar pot sudah cukup melembabkan tanah dan tidak mengganggu daunnya yang membenci air.
 
Sumber:
1.http://rsbungahias.blogspot.com/2007/12/anthurium-tumbuhan-bernilai-tinggi.html
2.http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=915
3.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Centrosema_pubescens.jpg/240px-Centrosema_pubescens.jpg
4.http://www.kehati.or.id/florakita/browser.php?docsid=661
5.http://farm3.static.flickr.com/2228/1509923711_4753b6f7a5.jpg?v=0)
6.http://id.answers.yahoo.com/question/indexqid=20080806055223AAMJEvY
7.http://www.merklesorchids.com/2Images/19JPEGS/cattleya_harrisoniana_plant.jpg
8.http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/22/08150057/media.tanam.yang.baik.untuk.suplir
9.http://www.kabmurungraya.net/exterior-rumah/teras-tanaman-hias/
10.http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/22/08150057/media.tanam.yang.baik.untuk.suplir
11.http://www.hillkeep.ca/images/Adiantum_aleuticum_subpumilum_2002.jpg
12.http://www.meemelink.com/prints%20images/19432.Araceae%20-%20Anthurium%20andraeanum.jpg
13.http://www.efgorchids.com/Merchant2/graphics/00000002/anthurium%20plowmanii.jpg

KEBUN BUNGA YANG ISTIMEWA

Di belakang rumah saya ada sebuah kebun kecil, di kebun itu ibu saya menanam berbagai tanaman yang sangat dicintainya. Saat berpergian, atau ketika sakit, bagian rumah yang paling dikhawatirkan ibu saya adalah kebun bunganya. Setiap sore ibu selalu menyediakan waktu khusus untuk merawat kebunnya, dan hasilnya memang luar biasa, kebun kecil itu menjadi penyejuk mata dan hati kami terutama ketika kami beritirahat di serambi belakang. Ibu lah yang menyulapnya dari kebun monopoli piang menjadi kebun bunga kecil. Saya suka sekali dengan kebun ibu, walaupun isinya tidak seberapa ibu merawatnya dengan sungguh – sungguh, terkadang bila anggrek di pohon mangga tidak kunjung berbunga ibu mengajaknya bicara, benar – benar bicara lho, anehnya beberapa saat kemudian anggreknya benar – benar berbunga, entah karena kasih sayang ibu atau memang udah waktunya berbunga, yang jelas bunga-bunga itu seperti anak ke-3 ibu. Dibesarkan oleh ibu yang sangat mencintai bunga, membuat saya menaruh apresiasi terhadap makhluk hidup yang cantik itu. Apresiasi itu saya mulai dengan membantu ibu merawat kebun kecil kami. Tetapi ternyata merawat bunga – bunga itu tak semudah kelihatannya. Bunga – bunga yang cantik itu juga ingin dimengerti. Ada yang harus disiram seminggu sekali, ada yang harus setiap hari, ada yang media tanamnya tanah biasa, pakis, pupuk, arang, ada yang daunnya harus dilap setiap sore, ada yang harus dipangkas, ada waktu membalik tanah, dan seterusnya. Repot sekali bukan, saya jadi semakin merasa ibu saya sangat hebat, beliau bekerja, mengurus rumah, merawat anak dan suami, dan masih merawat bunga …. luar biasa. Ibu saya mengatakan merawat bunga adalah hobinya, dan seperti semua hobi yang dipilih manusia, merawat bunga justru menghilangkan penat dan menyenangkan hati, apalagi ketka bunga – bunga itu mekar. Menurut saya ibu saya benar, bau tanah waktu basah adalah favorit saya, bau tanaman ketika basah juga sangat enak dan menyejukkan, bau tanaman sejenis rumput sungguh menenangkan, warna daun yang hijau juga sangat indah. Walaupun saya hanya bisa membantu sedikit – sedikit tapi penyakit suka berkebun ibu sudah menular ke putrinya ini, walaupun tangan saya tidak sedingin ibu, sudah berapa bunga yang mati gara-gara saya salah menyiraminya, maafkan saya ya Bu, ya mbang(kembang). Untuk ibu saya yang luar biasa, dan kebun bunganya yang istimewa, saya ingin mengumpulkan cara menanam dan merawat bunga, namun banyak sekali jenis bunga dan pengelompokannya, jadi saya mulai dari pengelompokan bunga berdasarkan pada habitatnya. Tentu saja tulisan ini akan terus bersambung, dan akan terus saya kembangkan, InsyaAllah. Semoga bermanfaat untuk ibu saya, untuk saya, untuk semua yang terjangkit penyakit suka berkebun.

JENIS TANAMAN YANG SUKA DENGAN KELEMBABAN

1. Cordylne spp. (Jejuang)

Tembaga merah, hijau tua, warna-warni, tidak berbunga, tinggi lebihi 1.5m, tumbesaran cepat, tanah saliran baik, lembab,kawasan berpagar, cerun, bercahaya dan berkelompokCordyline spp.

2.Bougainvillea (Bunga Kertas)
Hijau tua, banyak bunga, merah jambu dan merah, beraneka dan pelbagai, berduri, tinggi lebihi 1.5m, tumbesaran cepat, tanah saliran baik, lembab, kawasan pagar, cerun, bercahaya, tunggal dan berkelompok.
 

3.Plumbago auriculata (Cape leadwort)
Hijau tua, banyk bunga, warna biru, rendah kurang 1m, tumbesaran cepat, tanah saliran baik, lembab, kawasan bercahaya, teduh, berkelompok dan penutup bumi. 
 

 

4. Acalypha

Akalipa adalah kelompok semak berkayu yang mempunyai pertumbuhan cepat. Tanaman ini tidak cocok diletakkan dalam ruangan. Tanaman ini butuh kelembaban tinggi. Kondisi udara yang kering akan menyebabkan daun gugur dan munculnya serangan tungau merah. Agar tanaman tetap dalam kondisi vigor perlu dilakukan pemangkasan secara teratur setiap tahun, pemangkasan dilakukan sampai ? ukuran. Bunga yang mati dan bunga yang muncul pertama sebaiknya dibuang.

Tipe:

* Acalypha hipsida = Chenille Plant = Red Hot Castail, belukar dengan tinggi 6 kaki, bunga biasanya berwarna merah, varietas Alba bunganya berwarna putih.
* Acalypha wilkesianan = Copperleaf = Daun tembaga
* Warna daun merah tembaga cerah, panjang daun lebih kurang 5 inci, berbentuk semak dengan tinggi 4 kaki. Varietas yang bagus Godsefiana (warna dasar hijau dengan pinggiran putih) Musaica (merah, kuning dan perak)

Tips:

* Suhu hangat, 65-80 F
* Cahaya penuh sebaiknya bukan matahari langsung
* Pemberian air secara teratur agar media tetap lembab
* Penggantian media 1 kali setahun
* Perbanyakan dengan stek batang

 

5. Acorus

Termasuk jenis rumput-rumputan, berbentuk lempengan kipas tipis dengan daun hijau bergaris putih. Tanaman ini sangat baik untuk tanaman dasar karena mampu bertahan pada kondisi yang minimum. Tidak terpengaruh dengan kelebihan air, kekeringan ataupun kondisi malam yang dingin. Tanaman ini mempunyai beberapa masalah diantaranya pucuk daun akan menjadi coklat bila media kekurangan air, jika kondisi ruangan hangat serangan kutu laba-laba merah dapat menjadi masalah.

Tipe:

* Hanya ada 1 varietas budidaya Acorus gramineus varigatus = Sweet Flag. Berwarna putih dengan garis-garis , sangat baik untuk terrarium.

Tips:

* Menyukai suhu dingin
* Cahaya penuh, ? ternaungi sebaiknya bukan matahari langsung
* Pemberian air secara teratur, jaga media tetap lembab
* Penggantian media bila perlu
* Perbanyakan dengan rhizome

 

6. Alocasia

Tanaman ini mempunyai batang yang tegak untuk menunjang daunnya yang berbentuk seperti panah besar. Tulang daun berwarna pucat. Tanaman ini tidak begitu toleran dalam ruangan sehingga harus dikembalikan ke lapang dengan perawatan intensif setelah beberapa bulan di dalam ruangan.

Tipe:

* Alocasia sanderiana = Kris Plant warna daun hijau metalik dengan batas berlekuk.
* A. amazonica, jenis ini lebih mudah ditemukan , warna daun lebih tua sangat kontras dengan tulang daunnya yang putih.

Tips:

* Suhu hangat, minimal 60 F
* Ternaungi dari cahaya
* Pengairan: jaga media tetap lembab
* Penggantian media : 1 tahun sekali
* Perbanyakan : pemisahan tanaman

 

7. Achimenes

Varietas achimenes modern menghasilkan banyak bunga berukuran besar diantara daun-daun berambut yang berkilauan. Varietas yang tersedia berwarna putih, biru, ungu, merahmuda dan kuning. Umur mekar bunga sangat pendek, tangkai bunga lemah dan liat. Tanaman ini cocok untuk tanaman gantung, jika ingin membuatnya sebagai tanaman semak harus sering dilakukan pemotongan pada bagian tanaman yang menjalar. Perawatan tanaman ini relatif mudah yaitu dengan menjaga tanaman tetap dalam kondisi udara hangat dan media jangan sampai kering.

Tipe:

* Achimenes erecta (A. coccinea). Tidak seperti namanya tipe ini adalah tipe pemanjat dengan panjang batang sekitar 18 inci, warna batang kemerahan dan bunganya berwarna merah cerah.
* A.longifolia. Panjang daun sekitar 3 inci, merupakan kelompok tanaman pemanjat dengan tinggi 1-1,5 kaki. Warna bunga biasanya ungu dengan bintik putih.
* A.grandifloria. Spesies ini termasuk yang jarang ditemukan.Merupakan spesies yang paling panjang (2 kaki), saat berbunga batang akan terkulai, lebar bunga 2 inci.
* Hibrida terdiri dari berbagai varietas dengan warna bunga bervariasi, diantaranya merah muda untuk varietas Rose, Little Beauty, Pink Beauty, warna ungu untuk varietas Purple King dan Paul Arnold, warna kuning Yellow Beauty, warna putih Schneewitsen, warna merah Master Ingram dan warna putih denga urat ungu Ambroise Verschaffelt.

Tips:

* Suhu hangat, minimal 55 F
* Tidak boleh terkena cahaya matahari langsung
* Jaga kondisi media tetap lembab
* Penggantian media 1 tahun sekali
* Perbanyakan dengan stek batang

8. Gladiol(Gladiolus odoratus)
Deskripsi :
Warna bunga beraneka macam. Digunakan sebagai bunga potong.

 

9. Gynura (Velvet Plant)

Gynura dapat tumbuh dengan cepat, tanaman hias daun ini memiliki daun berbulu ungu mengkilat. Agar dapat diperoleh warna yang baik dibutuhkan cahaya yang cukup selama perkembangannya. Gynura memiliki bunga kecil yang mirip dandellion, namun aromanya sangat menusuk sehingga sebaiknya dibuang.

Tipe:

* Gynura sarmentosa, tipe pemanjat yang populer, daunnya terlihat seperti beludru ungu pada cahaya yang terang.
* G. aurantiaca, daun lebih besar namun kurang menarik.

Tips:

* Suhu minimal 50 F
* Membutuhkan cahaya yang cukup, sedikit sinar matahari langsung akan cukup baik untuk pertumbuhannya
* Jaga media tetap lembab
* Pengkabutan dapat dilakukan jarang-jarang
* Penggantian media 1 tahun sekali
* Perbanyakan dengan stek batang

 

 

10.Gerbera (Barbeton Daisy)

Gerbera telah lama dikenal sebagai bunga dalam pot selama bertahun-tahun. Tersedia dalam berbagai warna petal yaitu kuning, oranye, merah, merah muda dan putih yang mengelilingi bagian tengah bunga yang berwarna kuning. Bunga ada yang bermahkota tunggal dan ada yang bermahkota ganda. Digunakan sebagai bunga potong dan bedding plant. Tanaman dataran sedang – tinggi.

Tipe

* Gerbera jamesonii Happipot, jenis ini berbunga padat dengan panjang tangkai bunga 10-12 inchi.

Tips:

* Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 50-70 F
* Cahaya cukup dibutuhkan, hindarkan dari sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan noda
* Jaga media tetap lembab
* Penggantian media setelah tanaman berbunga
* Perbanyakan dengan biji/anakan

 

11. Gloriosa (Glory Lily = Kembang Sungsang)

Gloriosa memiliki bunga yang besar, namun batangnya lemahsehingga dibutuhkan ajir saat pemeliharaan. Saat berbunga membutuhkan kondisi hangat dengan cahaya yang cukup.

Tipe:

* Gloriosa rothschildiana, tinggi mencapai 4 kaki, dengan petal bagian ujung berwarna merah bagian tengah berwarna kuning
* G. superba, bentuk mirip namun warna petal berubah dari warna hijau menjadi oranye dan akhirnya merah.

Tips:

* Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 60 F
* Sinar matahari langsung
* Jaga media tetap lembab
* Penggantian media 1 tahun sekali
* Perbanyakan dengan stek batang

 

 

Sumber JENIS TANAMAN YANG SUKA DENGAN KELEMBABAN :

1. gallerydm.com/tuah/Pokok%20Renek.htm

2. http://www.melur.com

3. http://www.wagonwheelcafe.com/plants/images/bougainvillea1.jpg)

4.  http://www.ubcbotanicalgarden.org/potd/plumbago_auriculata.jpg

5. http://www.indonesiaindonesia.com/f/1276-info-tips-jenis-bunga-bunga/

6. http://www.autopot.com.au/content/images/Acalypha1.JPG

7. http://www.ubcbotanicalgarden.org/potd/acorus_gramineus_minimus_aureus.jpg

8. http://www.greenbeam.com/features/images/Alocasia.jpg

9. http://www.gesneriads.ca/Images4/1810_Achimenes%20erecta%20’Tiny%20Red’_brothers_SI%2001-081.jpg

10. http://www.indonesiaindonesia.com/f/1276-info-tips-jenis-bunga-bunga/index4.html

11. http://www.tomohonkota.go.id/en/images/gladiolus_gandavensis_(gladiol).jpg

12. http://www.tropiflora.com/creport/cr15-1/images/2887.jpg

13. http://www.flowerbud.com/images/flowers/daisys-gerbera-mixed.jpg

14. http://www.jungleseeds.com/images/Gloriosa.jpg


tentang Laskar Pelangi

meraih mimpi

meraih mimpi

“mimpi adalah kunci 
untuk kita menaklukkan dunia 
pahamilah tanpa lelah 
sampai engkau meraihnya 

laskar pelangi 
takkan terikat waktu 
bebaskan mimpimu di angkasa 
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa 
walau dunia tak seindah surga 
bersyukurlah pada Yang kuasa 
cinta kita di dunia 
selamanya 

cinta kepada hidup 
memberikan senyuman abadi 
walau hidup kadang tak adil 
tapi cinta lengkapi kita 

lalalalaaaaa 
aaa ha haaaaa 

laskar pelangi 
takkan terikat waktu 
jangan berhenti mewarnai 
jutaan mimpi di bumi 

menarilah dan terus tertawa 
walau dunia tak seindah surga 
bersyukurlah pada Yang kuasa 
cinta kita di dunia 

laskar pelangi 
takkan terikat waktu”

( Laskar Pelangi _ Nidji)

Ada sesuatu yang berkesan dalam wisuda Oktober kemarin. Saat itu bertepatan hari Minggu, saya _yang biasanya menggunakan akhir minggu untuk bersilahturahmi dengan manusia-manusia terhebat yang pernah saya temui_ pukul 07.30 telah sampai di kampus untuk mengambil data konduksi dan konveksi bersama kelompok praktikum Perpindahan Panas 1 saya (Vera, Dinda, Vivied, Fajar Komting, Ardi Bandung, dan mas Dauz). Setelah mengambil data, saya dan Vera, berjanji bertemu dengan Candra untuk mengerjakan tugas mata kuliah Etika dan Filsafat Ilmu. Untuk mempermudahnya, kami memutuskan bertemu di tempat wisuda, sekalian memberi selamat pada Mbak Sevira, Mbak Ade, Mbak Annisa, dan wisudawan lain, selain itu kami bisa menikmati ‘hal istimewa yang hanya ada saat acara wisuda’ yaitu melihat semua mas-mbak senior – senior kami berekspresi bahagia bersama orang tua mereka yang nampak begitu bangga, dosen – dosen kami terlihat sangat puas dan bangga, dan satu lagi,.. makan gratis… hehehe ^.^ . Nah dirangkaian acara wisuda, hal yang berkesan itu terjadi. Pada saat Kajur Teknik Mesin ITS, Dr.Ing.Ir. Herman Sasongko , menyampaikan sambutannya. Saya belum pernah mendengar sambutan yang benar – benar membangkitkan semangat dan tidak membosankan seperti sambutan beliau. Kharisma dan cara beliau menyampaikan sambutan membuat beliau selalu mendapatkan perhatian penuh. Pada sambutannya saat itu, Bapak Herman mengutip reff lagu Laskar Pelangi. Beliau mengatakan bahwa kami haruslah selalu gembira dalam menuntut ilmu, tidak boleh murung dan bersedih hati.

Memang benar, saya merasa saya sungguh beruntung dapat menuntut ilmu di Teknik Mesin ITS ini. Seberapapun sulit dan beratnya, seberapapun rumitnya, seberapun tugasnya, seberapapun praktikumnya, saya sungguh beruntung mendapatkannya, memiliki kesempatan merasakan dan mengerjakannya. Hampir tidak ada alasan untuk dikeluhkan, karena memang transfer ilmu adalah tidak mudah. Ilmu itu sungguh enak, lebih manis daripada coklat manapun, karena ilmu memberikan kehangatan hingga ke dalam hati. Di tempat ini saya dipertemukan dengan bapak dan ibu dosen yang tidak hanya memberikan ilmu tetapi juga semangatnya yang menginspirasi, saya dipertemukan dengan sahabat – sahabat yang selalu menguatkan. Semoga saya selalu teringat kepada Lintang – Lintang di luar sana yang begitu mencintai ilmu, ketika hati saya terasa berat dalam penjalanan pencarian ilmu ini.  Walaupun saya mahasiswa yang biasa – biasa saja, saya akan berusaha tidak bersedih lagi, saya akan berusaha. Menjadi seorang mahasiswa di teknik Mesin ITS adalah amanah yang luar biasa, semoga ilmu ini bisa bermanfaat, seperti Vivat Mesin yang selalu kami nyanyikan dengan kepalan tangan ke atas_ semoga semangat kami tidak akan pernah padam untuk bersama mewujudkan mimpi, seperti Vivat Mesin yang dibawakan dengan kebanggaan membuncah di dada ” Generasimu tumpuan bangsa”_ semoga kami dapat meraih mimpi itu.

Hari Raya, Hari yang Raya

sun flower

sun flower

  

  

Hari raya, hari yang raya. Segala sesuatu yang datang pasti akan pergi. Ramadhan yang disambut dengan suka cita, yang datang dengan membawa sejuta makna dan yang selalu ditunggu, akhirnya mengucapkan selamat tinggal, semoga teriring dengan “sampai jumpa lagi”.  Kerinduan baru akan segera terbentuk bahkan sebelum ia benar – benar pergi. Kerinduan pada pekatnya suasana Ramadhan yang menyejukkan, alunan Qur’an yang akrab terdngar di setiap sudut masjid, kampus bahkan. Kerinduan sederhana pada akrabnya suasana berbuka bersama uhti yeni, ariska, riris, dian, amel, linda dan yang lainnya di kampus perjuangan. Sahur bersama penuh rahmat di kosan mungil bersama adik imut berpipi tembem dari Kendari, dik Dewi, barakallohu. Sahur dan buka bersama di rumah dengan bapak, ibu, dik Antokku yang mulai dewasa, dan Mbah Ti yang masih tetap cantik, jarang terjadi di luar Ramadhan, akan segera kurindukan. Nikmatnya terawih, mengaji, liqo yang terasa lebih istimewa di bulan Ramadhan akankah terasa lagi tahun depan?

Ramadhan yang penuh berkah, disambut dengan suka cita dan diantar kepergiaannya dengan luar biasa pula. Shalat Id bersama dan saling memohon maaf kepada seama. Semoga kembali fitri, semoga setahun ini tidak menjadi seperti permainan bola lagi, dimana skor 0-0 yang telah diusahakan menjadi 3-2,4-5,9-4, maupun kombinasi skor lainnya.

Semoga Hari Raya Idul Fitri ini benar – benar menjadi hari yang raya,  hari penuh syukur dimana kebiasaan – kebiasaan baru telah terbentuk, hari yang raya dimana tali silahturahmi semakin menguatkan ukhuwah.  Hari raya, hari yang raya, semoga melahirkan pribadi – pribadi yang raya pula, amin.

TEH HANGAT

teh hangat

teh hangat

Secangkir teh hangat adalah menu wajib di rumah, seingat saya sudah dimulai sejak sebelum saya TK tapi ternyata tradisi minum teh sudah ada sejak ibu saya masih kecil dan terus diterapkan sampai sekarang. Selain menu wajib tiap pagi dan sore, kecuali saat puasa jadi tiap waktu berbuka, teh hangat menjadi pertolongan pertama  ketika ada anggota keluarga yang terkena flu.  Anehnya, teh buatan ibu saya, buatan nenek saya, buatan nenek saya (nenek saya kan ada dua, 🙂 ), dan buatan saya sendiri memiliki rasa yang berbeda – beda. Bahkan sekarang saya sudah ahli mengetahui apakah teh ini made by ibu atau nenek saya. Saya jadi penasaran apa penyebab perbedaan rasa teh, inilah hasil search saya di google, semoga bisa jadi tambahan ilmu (walau ternyata rahasia teh di rumah saya sangat sederhana, ibu saya yang menghawatirkan kesehatan keluarganya membuat teh dengan sedikit gula dan sedikit teh jadi tidak kental, nenek saya dari bapak yang berasal dari Jawa Tengah selalu membuat teh yang GiNasTel <legi,panas,kentel>  dan terkadang memakai gula batu, sedangkan teh buatan nenek saya dari ibu lebih bening dan beliau juga suka menggunakan teh celup).

Dari http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/menyeduh-teh-dengan-%E2%80%9Dbbm%E2%80%9D/ pendekatann secara ilmiah untuk membuat seduhan teh yang baik benar dan menyehatkan ditentukan oleh beberapa faktor di bawah ini:

Penyeduhan teh oleh air mendidih ternyata hasilnya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kualitas teh yang diseduh, air sebagai penyeduh, dan teknik penyeduhan

1. Kualitas teh 

Kualitas teh bergantung pada kualitas daun teh, mutu atau grade teh akan berbanding lurus dengan kandungan kimia yang dapat larut dalam air. Semakin tinggi mutu atau grade teh, kandungan kimia yang dapat larut dalam air lebih banyak. dalam grade yang sama, bila ukuran partikel diperkecil, kelarutannya akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan luas permukaan teh yang kontak dengan air sebagai penyeduh akan semakin baik, sehingga proses ekstraksi atau penyeduhan akan berjalan dengan baik.

2. Air Penyeduh

Kualitas air secara kimia ditentukan oleh pH dan kandungan garam – garam terlarut. Pengaruh air terhadap warna dan rasa seduhan teh dihubungkan dengan kemampuan air untuk mengekstraksi komponen teh terutama theaflavin dan thearubigin pada teh hitam atau katekin pada teh hijau. Kemampuan air untuk mengekstraksi akan berkurang bila kandungan zat terlarutnya tinggi. Sedangkan warna seduhan akan sangat dipengaruhi oleh pH air. Bila pH air lebih dari 7 (tujuh), theaflavin dan thearubigin cenderung untuk mengalami autooksidasi menghasilkan warna seduhan yang gelap. Hasil penelitian menyebutkan, air yang paling baik untuk proses penyeduhan adalah air sumber yang berasal dari daerah pegunungan.

3. Teknik Penyeduhan

Faktor-faktor yang memengaruhi proses penyeduhan adalah suhu air atau kondisi penyeduhan dan lama penyeduhan. Semakin tinggi suhu air atau proses penyeduhan, kemampuan air dalam mengekstrak kandungan kimia yang terdapat dalam teh akan semakin tinggi. Lama penyeduhan akan memengaruhi kadar bahan terlarut, intensitas warna, serta aroma. Bertambahnya lama penyeduhan kesempatan kontak antara air penyeduh dengan teh semakin lama. Proses ekstraksi menjadi lebih sempurna. Adanya perbedaan suhu antara air penyeduh teh dengan lingkungan, di mana air penyeduh mempunyai suhu yang lebih tinggi, akan terjadi perambatan panas secara konveksi dan konduksi dari air penyeduh ke teh dan lingkungan. Perambatan panas disertai peristiwa penyerapan dan pembebasan panas ke teh dan lingkungan dapat menurunkan suhu seduhan, akibatnya proses ekstraksi menjadi demikian tidak efektif.

Jadi walaupun secangkir teh dibuat dari teh dan gula yang berasal dari wadah yang sama serta air dari kran yang sama maka rasa teh dapat berbeda dipengaruhi racikan teh dan gula, suhu air, serta lama penyeduhan. Apalagi teh yang dibuat di tempat berbeda, dengan bahan berbeda, dan oleh orang yang berbeda faktor penentunya juga semakin banyak. Kualitas teh, ukuran daun teh yang diseduh, jenis dan asal air yang digunakan, suhu air penyeduh, lama penyeduhan, dan suhu lingkungan harus diperhatikan untuk mendapatkan segelas teh terbaik. Dengan proses penyeduhan yang benar teh tak hanya akan nikmat tetapi juga lebih bermanfaat bagi kesehatan, meskipun demikian pengkonsumsiannya janganlah berlebihan karena segala sesuatu yang berlebihan tentulah tidak baik jadinya.

KARTUN

Samurai X

Samurai X

Dectective Conan

Dectective Conan

avatar the legend of aang

avatar the legend of aang

Kegemaran saya yang saya rasa tak akan pernah hilang adalah membaca komik dan melihat film kartun. Kegemaran ini tak dapat terhilangkan atau tergantikan,sungguh menyenangkan melihat dan membacanya, melihat humor halus dan nilai yang disampaikan. Memang tidak semua komik dan kartun menjadi kegemaranku, saya tidak terlalu suka membaca Serial Cantik karena “akhir – akhir ini” banyak gambar dan isinya kurang pantas untuk dibaca. Tapi bagaimanapun, untuk saya yang tumbuh bersama Doraemon, akan tetap menjadi penggemar anime Jepang dan beberapa kartun non Jepang. Kegemaran saya membaca, kemempuan saya bertahan dengan lembar-lembar kertas sehingga saya bisa sampai di kampus perjuangan (Alhamdulillah), dimulai ketika saya tidak bisa berhenti sebelum menyelesaikan komik Doraemon Petualangan saya. Sejak itulah Captain Tsubasa, Dragon Ball, Samurai X, Inuyasa, The Legand of Aang, Dectective Conan, Topeng Kaca, Cinderella Express Yoko Matsumoto, Hunter X Hunter, Land Before Time, Kekkaishi, Naruto, One Piece,dll mulai saya ikuti. Sampai sekarang masih ada komik – komik karangan Yoko Matsumoto yang dulu paling sering saya cari keberadaannya ketika harga komik masih Rp. 2.500,00. Ngomong – ngomong ketika melihat mesin – mesin inovasi baru, saya jadi ingat Doraemon, apakah jaman Doraemon benar – benar akan datang?

ALHAMDULILLAH…

SUNRISE

SUNRISE

 

 

 

 

 

Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah…
Ramadhan penuh berkah…

“Apa yang menimpamu tak pernah salah”, kalimat itu memang benar – benar mengena. Pada minggu kedua Ramadhan, saya resmi terkena penyakit thypus yang menyebabkan saya harus rehat sejenak dari amanah yang dipercayakan kepada saya. Diantara rehat tak terencana dan tak terduga itulah, di bulan penuh berkah, saya mendapatkan kado spesial, blog ini… alhamdulillah… Sebenarnya sudah lama saya menantikan lahirnya blog ini, alhamdulillah akhirnya bisa terealisasikan, walaupun masih sangat sederhana tampilan dan isinya. Semoga blog ini (dan saya juga) akan tumbuh dan berkembang, insyaAllah… Seperti sunrise yang begitu indah, semoga blog ini bisa menjadi awal yang bermanfaat, insyaAllah. Di akhir tulisan ini saya menyampaikan Assalamu’alaikum… semoga perjumpaan ini penuh berkah.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!